Lompat ke isi utama

Berita

Sempat Kecelakaan Saat Hendak Awasi Pilkada 2020, Ternyata R.A. Kartini Sosok Motivator PTPS Perempuan ini

Muntok, Babel.bawaslu.go.id — Semangat Kartini tampaknya memang melekat pada Darlili yang merupakan salah satu Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) 03 Dusun 2 Desa Simpang Tiga Kecamatan Simpang Teritip Kabupaten Bangka Barat.

Ya !! Darlili yang merupakan Ibu dari 4 orang anak tetap semangat menjalankan tugasnya meski sempat mengalami kecelakaan hingga mengalami patah bahu saat hendak menuju ke TPS lokasi pemungutan suara Pilkada Tahun 2020 lalu.

Ternyata Darlili mempunyai motivasi tersendiri sebagai Pengawas Pemilu untuk bertekad menjaga proses demokrasi didaerahnya, ia mengaku meneladani sosok seorang Raden Ajen Kartini yang memang kita kenal sebagai sosok seorang wanita yang mengedepankan emansipasi wanita. Menurutnya pengalaman di dunia kepemiluan sangat ia butuhkan, terlebih lagi ada sejumlah kecurangan yang terkadang ditemui saat proses pemungutan suara berlangsung.

“Yang pertama adalah keinginan saya untuk mencari pengetahuan serta pengalaman dalam dunia pengawasan, mungkin karena adanya kecurangan dan ketidakadilan dalam TPS sehingga saya termotivasi untuk meminimalisir pelanggaran yang ada di TPS,” kata Darlili saat dihubungi Tim Humas Bawaslu Bangka Barat melalui pesan Whatsappnya.

Diakui Darlili, keinginannya untuk menjadi Pengawas TPS semata-mata hanya untuk mewujudkan pemilu yang damai, yang berintegritas, jujur, adil, sehingga bisa menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berkualiatas.

Tak ada rasa jera ataupun khawatir dari seorang ibu 4 orang anak ini untuk kembali berkeciimpung didunia pengawas pemilu, hal itu dilakukannya lantaran semangat sebagai perempuan Indonesia menjaga demokrasi di negeri ini.

“Bagi saya musibah yang menimpa saya itu merupakan garis atau taqdir yang telah ditetapkan ALLAH kepada saya. Bagi saya dunia pengawasan merupakan titik tumpunya dalam meminimalisir terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh peserta, masyarakat maupun penyelenggara pemilu itu sendiri,” ucapnya.

Banyak ibu rumah tangga yang mempertimbangkan untuk menjadi pengawas pemilu apabila sudah memiliki keluarga, namun hal itu tak berlaku untuk Darlili, meskipun anak-anaknya masih tergolong balita, dengan semangat kartini yang ia teladani tak menyurutkan semangatnya menjadi seorang pengawas pemilu,
“memang momen tersulit saat menjadi PTPS sembari menjadi Ibu Rumah Tangga adalah terkait dengan masih kecil-kecilnya anak saya yang masih membutuhkan pendampingan, bimbingan dari saya selaku Ibu Rumah Tangga, namun semangat pengawas pemilu tetap saya jalankan untuk menjaga demokrasi di daerah saya,” tegas Darlili dengan nada semangatnya.

Meski demikian, diakui Darlili momen pengawasan Pilkada Tahun 2020 adalah momen terberat baginya dalam mengawasi Pilkada, hal itu tak lepas dari musibah yang ia alami hingga membuat bahunya retak.

Tapi hal itu tak membuatnya jera menjadi pengawas pemilu, bahkan apabila masih ada kesempatan Darlili dengan lantang mengatakan siap untuk kembali menjadi pengawas pemilu, “Saya bersedia jika masih diberi kesempatan menjadi Pengawas Pemilu . Bagi saya pengawas pemilu merupakan garda paling terdepan dalam menciptakan suasana pemilu yang aman serta pemilu yang jauh dari tindakan pelanggran,” Kata Darlili

Darlilipun berpesan bertepatan dengan suasana peringatan hari Kartini ini, seharusnya tak ada keraguan untuk perempuan menjadi seorang pengawas pemilu, pasalnya Undang-Undang Pemilihan telah memberikan kesetaraan bagi perempuan untuk berkonstribusi sebagai penyelenggara,

“bagi perempuan-perempuan hebat di Indonesia, sudah sepatutnya kita mendedikasikan pekerjaannya sebagai Pengawas Pemilu di seluruh Indonesia bekerjalah secara profesional, besinergi, soliditas, serta berintegritas dalam pengawasan untuk menciptakan Pemilu yang berintegritas dan menghasilkan demokrasi yang berkualitas,” tutup Darlili.

Tag
Berita